Anda tidak pernah memainkan peran kecil,
sebab tak ada peran kecil yang dimainkan – Max Lucado
Kata-kata dari
penulis Max Lucado ini menempati kerangka berpikirku yang dalam dan untuk waktu
yang cukup lama. Begitu banyak cara berpikir yang menyiratkan bahwa ada peranan
yang kecil dan ada peranan yang besar. Akupun pernah berada dalam cara berpikir
seperti itu. Kita sering berpikir bahwa peran yang besar ditunjukkan oleh
posisi yang dianggap tinggi : Direktur, Manager, Kepala Sekolah, dan lain-lain,
dimana peran yang kecil ditunjukkan oleh posisi yang dianggap rendah : staf
administrasi, substitute teacher,
pekerja bangunan, tukang sapu jalan, koki sebuah rumah makan, dan lain
sebagainya. Tetapi sesungguhnya aku setuju dengan kalimat dari Lucado yang
mengatakan tak ada peran kecil yang dimainkan. Setiap kita ditempatkan di
bagian pekerjaan yang berbeda-beda. Kita mendapatkan pekerjaan kita sekarang
karena izin dari Tuhan saja. Tuhan menempatkan kita di pekerjaan kita sekarang
dengan kapasitas dan talenta kita. Semuanya itu kita lakukan untuk Tuhan
kembali. Oleh karena itu sesungguhnya tak ada peran kecil yang dimainkan karena
semuanya akan dipertanggungjawabkan untuk Tuhan. Pekerjaan Direktur, Kepala
Sekolah, koki rumah makan, tukang sapu jalan, pekerja bangunan itu akan
sama-sama dipertanggungjawabkan pada Tuhan. Bukan karena pekerjaan kita sebagai
Direktur sehingga kita akan dapat toleransi lebih banyak dibandingkan koki
rumah makan. Gaji mungkin iya lebih tinggi tapi Bos kita sama : Tuhan. Jadi
sebenarnya apapun pekerjaan kita, semua itu sama-sama berasal dari Tuhan dan
akan dipertanggungjawabkan pada Tuhan.
Tanpa adanya
Direktur, suatu perusahaan akan kekurangan pemimpinnya, akan timbul
ketidakseimbangan dalam perjalanan perusahaan dari hari ke hari. Semua staf
akan berusaha mengeluarkan pendapat yang bisa jadi memang benar-benar untuk
kemajuan perusahaan atau untuk memamerkan kesanggupannya untuk berargumen.
Untuk itulah dibutuhkan seorang pemimpin yang kita panggil Direktur atau
Manager untuk memimpin divisi tertentu dalam suatu perusahaan.
Tanpa adanya
koki rumah makan, suatu rumah makan akan sulit berkembang dan sulit
menghasilkan kapasitas yang baik untuk melayani kebutuhan pengunjung. Tanpa
adanya tukang sapun jalan, jalanan di kota-kota akan penuh dengan debu atau
mungkin sampah-sampah yang ‘masih’ kerap dilakukan masyarakat. Terlebih jika
suatu kota besar baru mengadakan acara besar yang dihadiri oleh ratusan bahkan
ribuan pengunjung, masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Kita
perlu bersyukur masih ada pekerja-pekerja yang bertugas menyapu jalan,
membersihkan gedung atau hall selesai
suatu acara besar, sebab mereka bekerja untuk membuat atau menjaga kebersihan
lingkungan kita.
Dan semuanya itu
akan dipertanggungjawabkan pada Tuhan nantinya.
Akan tetapi
bukan berarti kita memutuskan untuk tidak menghormati Direktur, Manager, Kepala
Sekolah kita karena tak ada peran kecil yang dimainkan. Direktur, Kepala
Sekolah, Manager saah satu tugasnya adalah memimpin seluruh staf perusahan
menurut bagiannya masing-masing. Sedangkan salah satu tugas Staf di
masing-masing divisi adalah menjalankan setiap jobdesk yang diberikan oleh Direktur, Manager atau Kepala Sekolah
yang adalah pemimpin mereka.
Pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga dan seorang anak pun akan dipertanggungjawabkan kelak.
Seorang ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan juga, jangan lalu kita
berpikir itu artinya tidak memiliki pekerjaan. Itu juga adalah pekerjaan, dan
nantinya akan dipertanggungjawabkan juga pada Tuhan. Bagaimana dengan
anak-anak? Anak-anak adalah suatu peran dimana dia memiliki tanggungjawab di
dalam rumahnya, di sekolahnya, di tempat les dan lain sebagainya. Karena
sesungguhnya kita tidak pernah tahu kapan hari terakhir kita. Jika saja seorang
anak sudah dipanggil Tuhan pada saat ia berusia 10 tahun, dia belum sempat
bekerja di suatu perusahaan, atau tidak ada kesempatan bekerja sebagai koki,
pekerja bangunan, dan lain sebagainya. Ia hanya memiliki tahun-tahun saat ia
masih anak sepasang orangtua, mungkin juga sudah sekolah, dan mungkin juga ikut
les. Tapi Tuhan tidak pernah menutup mataNya, sehingga Ia pun pasti akan
mengingat bagaimana anak tersebut selama masa hidupnya dalam 10 tahun tersebut.
Jenis pekerjaan
dan tugas-tugas dari pekerja itulah yang berbeda jumlah dan jenisnya. Jika kita
bercermin pada kepercayaan bahwa ketika kita setia pada perkara kecil, kita
akan diberikan perkara besar oleh Tuhan, hal tersebut lebih kepada jenis
pekerjaan atau jumlah tugas baru yang dijadikan tanggungjawab kita. Pekerjaan
apa yang kita miliki sekarang? Sesungguhnya semua pekerjaan itu memiliki
tingkat yang sama di mata Tuhan :)
Soli Deo Gloria.... :)